Responsive Banner design
Home » » AUTOFEVER

AUTOFEVER

Pilih Kabel Busi

Kita sering melihat mobil-mobil modifikasi memiliki kabel busi yang besar dan berwarna-warni. Kelihatan keren dan sangar. Begitu kabel busi diganti, kesan "racing" langsung muncul pada mesin anda.

Tapi sebenarnya kegunaan kabel busi bukan pada tampilannya. Itu jelas. Karena itu kita harus berhati-hati memilih kabel busi yang bagus untuk mesin mobil kita. Jangan sampai hanya tampilannya yang keren, tapi kinerja mesin malah jadi loyo.

Fungsi kabel busi yang utama adalah mengantar listrik yang dihasilkan oleh koil ke busi, sehingga busi mampu meletikkan pijaran bunga api guna membakar campuran bensin dan udara di ruang bakar.

Karena fungsinya sebagai pengantar listrik itulah, maka kabel busi yang baik adalah kabel busi yang memiliki nilai hambatan sekecil mungkin.

Walaupun secara teori benar bahwa semakin besar diameter kabel maka arus listrik yang dikirim juga semakin besar, namun dalam prakteknya, hal itu bukan satu-satunya pertimbangan.

Yang harus dipastikan adalah materi (bahan) kabel busi itu sendiri. Sebab percuma saja diameternya besar, namun materinya bukan penghantar listrik yang bagus.

Celakanya, banyak produsen yang hanya mempromosikan diameter kabelnya saja, tanpa merinci besarnya resistansi (hambatan) kabel itu sendiri.

Karena itu, sebelum membeli kabel busi yang keren dan berwarna-warni itu, pastikan dulu diameter kabelnya, dan materi kabel itu sendiri.

Ganti Koil Gede

Buat kamu yang ingin tarikan mobilnya jadi lebih enteng, cara paling gampang adalah mengganti koil standar dengan koil berkemampuan tinggi, atau yang dikenal juga dengan istilah "koil racing".

Sebenarnya, fungsi koil pada sistem pengapian kendaraan kamu sangat sederhana, yaitu menaikkan tegangan listrik dari aki yang cuma 12 volt, menjadi ribuan volt. Arus listrik yang besar ini disalurkan ke busi, sehingga busi mampu meletikkan pijaran bunga api.

Yang biasa disebut sebagai "koil racing", adalah koil yang mampu menghasilkan tegangan listrik jauh lebih besar ketimbang koil standar. Apabila koil standar rata-rata menghasilkan tegangan antara 12 ribu hingga 15 ribu volt, maka koil racing bisa menghasilkan tegangan antara 60 ribu hingga 90 ribu volt.

Tentu saja, dengan tegangan listrik yang lebih besar itu, maka busi dapat menghasilkan pijaran api yang juga lebih besar. Hasilnya adalah pembakaran yang lebih sempurna.

Namun yang harus diingat adalah, tegangan besar bukan satu- satunya faktor penentu kualitas koil. Yang juga harus diperhatikan adalah, pada putaran mesin (RPM) berapakah tegangan maksimal itu dapat dicapai. Dan karena perbandingan antara putaran mesin dan tegangan listrik yang dihasilkan koil membentuk kurva parabolik, maka perlu diteliti apakah setelah mencapai tegangan maksimal kurva menukik dengan tajam atau tidak.

Koil yang baik adalah koil yang mampu menghasilkan tegangan listrik relatif besar dan stabil pada hampir seluruh putaran mesin. Karena itu setelah menghasilkan tegangan maksimal pada putaran mesin tertentu, kurva tidak boleh menukik terlalu tajam. Kurva yang menukik terlalu banyak, menunjukkan kinerja yang buruk pada putaran (RPM) tinggi. Padahal pada RPM tinggi justru dibutuhkan pembakaran yang baik.

Ganti Header dan Knalpot

Salah satu cara untuk meningkatkan performa kendaraan kamu, tanpa mengadakan perubahan pada blok mesin itu sendiri, adalah dengan mengganti header dan knalpot.

Biasanya orang membedakan istilah header dan knalpot.Yang lazim disebut knalpot adalah pipa gas buang bagian tengah hingga ujung belakang. Sedangkan header, sesuai namanya, adalah bagian pangkal dari seluruh pipa gas buang mobil. Header menghubungkan lubang gas buang pada blok mesin dengan pipa knalpot. Konfigurasinya bermacam-macam sesuai dengan karakter yang diinginkan serta jumlah silinder pada mesin mobil kamu. Makanya bentuk header selalu berawal dengan beberapa saluran masuk dan berakhir dengan satu saluran buang.

Untuk mesin empat silinder, header biasanya dibuat dengan konfigurasi 4- 2-1 atau langsung 4-1. Yang dimaksud dengan istilah 4-2-1 adalah header dengan empat saluran masuk, yang kemudian bergabung menjadi dua saluran, dan terakhir bergabung lagi menjadi satu saluran. Sementara yang dimaksud dengan istilah 4-1 adalah header yang langsung menggabungkan keempat saluran masuk menjadi satu. Konfigurasi tersebut mempengaruhi karakteristik performa yang akan dihasilkan.

Karena itu akan sangat bijaksana apabila kamu tidak langsung mengganti header atau knalpot mobil kamu, melainkan berkonsultasi terlebih dahulu dengan tenaga ahlinya, agar performa mobil kamu dapat mencapai hasil yang diinginkan.

Sekedar sebagai informasi pendahuluan, karakter header 4-2-1 lebih menghasilkan tarikan yang yahud. Sementara karakter header 4-1 lebih bagus pada peningkatan top-speed. Namun hasil itu tidak baku. Artinya, karakter mesin akan sangat menentukan jenis header yang perlu diaplikasi. Apalagi pada mesin mobil yang sudah mengalami modifikasi.

Buat kamu yang ingin performa mobilnya meningkat, namun tidak mau suara mobilnya berisik, kamu cukup mengganti header mobil kamu. Tidak perlu mengganti knalpotnya. Atau kalau mau maksimal, ganti pipa knalpot, namun tetap gunakan tabung peredam serta resonatornya.Sementara itu, kalau kamu justru ingin suara knalpot mobil kamu jadi sangar, kamu bisa mengganti pipa knalpot mobil kamu.

Yang jelas, penggantian tiap bagian dari saluran buang itu harus disesuaikan dengan karakter mesin kamu. Sebab apabila tidak, hasilnya malah akan menjadi buruk. Salah-salah, mesin malah bisa kehilangan tenaga. Ambil contoh, kanlpot free-flow yang bunyinya bisa bikin ngamuk orang sekampung, hanya cocok buat mesin yang telah mengalami modifikasi cukup serius. Mesin seperti itu membutuhkan saluran pembuangan yang sangat lancar. Tapi buat mesin standar, saluran free-flow justru bisa bikin mobil kamu ngempos. Sebab mesin membutuhkan tendangan balik hasil tahanan pada knalpot, untuk mendapatkan torsi maksimumnya.

Untuk informasi, harga header untuk mesin 4 silinder berkisar antara 350-500 ribu perak. Sementara pipa knalpot, bisa ditukar dengan uang sekitar 150-200 ribu. Itu untuk yang bikinan lokal. Tapi buat bikinan lokal yang bagus, harganya bisa mencapai 1-2 juta. Sementara yang bermerek bisa mencapai Rp 4-5 juta rupiah.

Peningkatan Kompresi

Salah satu cara yang sering dilakukan para modifikator untuk menghasilkan tenaga mesin yang lebih padat adalah peningkatan kompresi (tekanan) di ruang bakar. Tekanan yang lebih besar tentunya akan menghasilkan ledakan yang juga lebih kuat. Makanya mobil dengan kompresi mesin yang tinggi, relatif mampu menghasilkan tenaga yang lebih besar.

Untuk meningkatkan kompresi di ruang bakar, modifikasi yang dilakukan ada dua cara. Cara pertama adalah dengan memotong, atau sehari-hari sering juga dibilang memapas, bagian bawah kepala silinder. Akibatnya, volume kubah ruang bakar mengecil, dan tekanan meningkat. Cara ini banyak digemari, karena pengerjaannya relatif mudah serta biaya yang dibutuhkan relatif tidak terlalu mahal. Cara kedua adalah mengganti piston dengan model yang memiliki kompresi lebih besar. Misalnya, piston Toyota Kijang 1.500 cc, bisa diganti dengan piston Mitsubishi Lancer Dan Gan 1.800 cc. Namun cara kedua ini jauh lebih mahal dan lebih sukar pengaplikasiannya.

Yang perlu diperhatikan dalam melakukan peningkatan kompresi ini adalah jangan sampai piston beradu dengan klep. Bisa berabe nantinya. Makanya, perlu dihitung terlebih dahulu. Selain itu, kompresi yang tinggi membutuhkan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi juga. Biasanya, kompresi di atas 9:1 sudah nggak bisa lagi pakai bensin premium. Akan timbul gejala knocking atau ngelitik. Kamu perlu beli Premix atau Super. Nah, kalau kendaraan kamu berfungsi sebagai kendaraan sehari-hari, tentunya harga bahan bakar harus dipertimbangkan. Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah peningkatan suhu mesin. Kompresi yang tinggi juga menghasilkan suhu yang lebih panas. Jangan sampai radiator mobil kamu tidak sanggup mendinginkan mesin. Bisa over-heat. Kalau itu sampai terjadi, wah, rencana kenceng malah jadi jebol.

Namun begitu, kalau dilakukan dengan benar dan diperhitungkan baik-baik, peningkatan kompresi secara teknis mampu memberikan peningkatan tenaga yang cukup signifikan.

Engine Balancing

Sesuai namanya, modifikasi ini bertujuan untuk membuat mesin bekerja secara seimbang. Bagian yang di- balance ini biasanya adalah kruk-as. Namun selain itu, setang piston juga kerap ditimbang ulang.

Walaupun sudah dibuat dengan alat-alat yang canggih oleh pabrikan, ternyata dalam praktiknya hampir semua mesin tidak bekeja secara balance. Hal itu bisa dibuktikan dengan getaran yang terasa pada saat putaran mesin mencapai angka yang tinggi. Hal itu tentu saja mempengaruhi kinerja mesin. Mesin jadi tidak bekerja secara maksimal. Penyebabnya, bisa putaran kruk-as yang tidak balance. Atau bisa juga, beban piston dan setangnya yang tidak sama satu sama lain. Untuk menghilangkan gejala itulah, maka bagian- bagian tersebut perlu di-balance ulang.

Selain itu, engine balancing juga harus dilakukan apabila kruk-as sudah dikurangi bobot bandulnya. Pengurangan bobot bandul pada kruk-as, biasa dilakukan untuk mengurangi beban kerja mesin. Prinsipnya mirip-mirip dengan pemangkasan roda gila (fly-wheel). Setelah pengurangan bobot itu, kruk-as harus di- balance agar dapat berputar dengan baik.

Hasil yang dicapai dengan modifikasi ini biasanya sangat signifikan.Mesin jadi terasa halus dan larinya ngacir. Tapi pengerjaannya memang cukup repot. Blok mesin harus diturunkan dan dibedah habis. Tapi dengan hasil yang dicapai, tentunya hal itu nggak jadi masalah.

Biasanya, modifikasi ini biasa dilakukan untuk mobil-mobil buatan Jepang dan Korea. Sementara mobil-mobil Eropa kebanyakan tidak perlu lagi, sebab sudah sangat presisi.

Pangkas Roda Gila

Agar kerja mesin dapat lebih ringan, dan tentunya membuat tarikan jadi lebih enteng, roda gila -- atau yang nama aslinya fly-wheel -- bisa dipangkas bobotnya.

Secara teknis, roda gila bekerja dengan memanfaatkan gaya sentrifugal. Jadi semakin berat bobotnya, semakin besar daya yang dihasilkan untuk menanggung beban. Karena itu, buat kamu-kamu yang menggunakan kendaraannya untuk mengangkut beban berat, lebih baik jangan memangkas roda gila deh. Nanti kendaraan kamu nggak bisa lagi ngangut barang dan dipakai nanjak. Karena itu bagi mereka yang gemar off-road, yang jelas-jelas membutuhkan tenaga besar di tanjakan dan rintangan, roda gila tidak pernah dipangkas. Bahkan kalau perlu, ditambah bobotnya.


Namun bobot yang berat tentunya menjadi beban bagi mesin. Buat kamu-kamu yang beraliran street- performance, beban roda gila ini justru jadi penghalang untuk mencapai kecepatan maksimum. Makanya, bobotnya perlu direduksi.

Pemangkasan dapat dilakukan di bengkel bubut. Tinggal bilang saja pada mereka berapa persen bobot yang akan dikurangi. Dianjurkan pemangkasan tidak lebih dari 20 persen. Tentunya untuk menghindari hilangnya tenaga ketika kamu mengangkut beban yang cukup banyak, atau ketika mobil dibawa jalan-jalan ke Puncak. Pemangkasan yang moderat biasanya hanya sekitar 10-15 persen saja. Lebih dari itu perlu diimbangi dengan peningkatan performa mesin, seperti peningkatan kompresi serta porting.

Namun karena karakter mesin berbeda-beda, maka pemangkasan pun tidak bisa dipatok secara pasti. Akan sangat bijaksana apabila kamu berkonsultasi dulu dengan bengkel langganan kamu, sebelum memangkas roda gila mobil kamu.

O iya, yang perlu diperhatikan juga, sebenarnya akan sangat baik apabila pemangkasan roda gila dilakukan bersamaan dengan balancing kruk-as. Gunanya untuk menghindari getaran yang terjadi karena roda gila tidak berputar secara seimbang. Namun, kalau nggak mau, tandai dulu posisi roda gila sebelum dilepas dari dudukannya dan dipangkas. Supaya roda gila nggak godek nantinya.

Kipas Elektrik Untuk Mobil Lawas

Buat kamu-kamu yang punya mobil lawas, atau walaupun baru tapi teknologinya masih kuno macam Toyota Kijang, modifikasi ini sangat pantas kamu coba.

Mobil-mobil lawas, khususnya yang berpenggerak roda belakang, biasanya memanfaatkan putaran mesin untuk menggerakan kipas pendingin radiator. Tentu saja hal itu membebani kerja mesin. Sebab, selain harus memutar ban, mesin juga harus memutar puli kipas radiator.

Makanya, supaya nggak ada hubungannya dengan mesin, kipas radiator perlu diganti dengan yang elektrik. Perhatikan gambar di samping, tidak ada puli yang menghubungkan kipas dengan mesin. Hal ini sebenarnya sudah diaplikasikan pada mobil-mobil baru dengan sistem penggerak roda depan.

Caranya gampang banget. Pertama, kamu pasti harus beli kipas elektrik. Ini bisa dengan mengaplikasi dari mobil jenis lain, bisa juga beli kipas AC yang banyak tersedia di pasaran. Lantas, kipas lama yang digerakan puli segera kamu pensiunkan dari fungsinya. Terus, pasang kipas baru yang elektris. Tentunya perlu dibikin braket yang pas.

Kalau mau gampang, kipas eketrik ini bisa dihubungkan dengan saklar on-off yang kamu pasang di dashboard. Tapi bahayanya, kalau kelupaan menyalakan, bisa-bisa mesin kamu kepanasan, alias over-heat. Nah, supaya aman, aplikasikan thermo-switch pada saluran radiator. Dengan begitu, kipas akan menyala secara otomatis begitu mesin mencapai suhu tertentu. Kamu nggak perlu lagi repot-repot menyalakan dan mematikan saklar.

terakhir, yang perlu diperhatikan adalah aki. Cek dulu apakah aki kamu sanggup nggak menanggung beban tamahaman itu. Apalagi kalau mobil kamu sudah pakai sound system yang canggih. Bisa-bisa akinya tekor. Kalau sampai tekor, ya terpaksa kamu ganti dengan aki yang lebih besar.

Chip Engine Remapping

Istilah ini pasti tidak asing lagi di telinga para otomotif-mania. Pasalnya banyak mobil yang setelah melakukan proses ini larinya tiba-tiba jadi ngacir.

Tentu saja ngacir, sebab chip engine remapping ini langsung berurusan dengan ECU (Electronic Computer Unit) yang merupakan otak dari mesin-mesin yang mengaplikasikan sistem injection pada saluran bahan bakarnya.

Fungsi ECU adalah untuk mengatur lamanya bukaan mata injector, berapa banyak supply bahan bakar yang dibutuhkan, derajat pengapian mesin, dsb, sehingga dicapai suatu kondisi yang optimal bagi kinerja sebuah mesin. Untuk setiap jenis mesin setting ECU memiliki default masing-masing.

Remapping atau memrogram ulang ECU adalah mengubah default setting tersebut, sesuai kebutuhan pengguna. Untuk jenis ECU tertentu kita tinggal menukar chip standar dengan chip yang memiliki high performance setting. Dan untuk jenis ECU yang lain, dibutuhkan penambahan chip lain yang diaplikasikan pada ECU standar.

Selain mengganti komponen injector kendaraan kamu, chip remapping adalah salah satu alternatif yang bisa dipilih untuk meningkatkan kinerja mesin mobil injection. Biasanya, para modifikator yang mengganti komponen injector sebuah mesin, pasti melakukan chip remapping ini, untuk menunjang kinerja high performance injector mereka.

© Copyright 2002 Autofever FinalStage. All rights reserved.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog