Responsive Banner design
Home » » Hari-hari Ini

Hari-hari Ini

Hari-hari ini kita masih diliputi dengan berbagai peristiwa yang memprihatinkan. Usai bencana satu disusul bencana lain dan terjadi di daerah lain pula. Belum kering air mata karena bencana banjir, disusul melambungnya harga sembako, bencana angin putting beliung datang dan memporak-porandakan Yogya dan sekitarnya. Angin beliung juga merembet ke daerah Jakarta Selatan dan menyapu bangunan yang ada.Yogya yang masih belum pulih karena bencana gempa beberapa waktu lalu kembali dilanda bencana lainnya. Jakarta juga silih berganti dilanda bencana. Entah sebagai akibat langsung atau tidak langsung masyarakat harus menanggung harga sembako yang meroket tajam. Harga beras yang merupakan makanan pokok kita menyentuh harga tertinggi 8000 ribuan per kilo. Apakah harga akan terus melambung tergantung situaai pasar dan supply demand-nya. Ada yang mengatakan harga beras masih akan terus fluktuasi sampai tiba panen raya satu atau dua bulan mendatang.

Dari issue global kita baca bahwa Airbus berencana merumahkan sekitar 12 ribu dari sekitar total 50 ribu karyawannya. Perusahaan kolaborasi German – Prancis tersebut tidak kuat menangung biaya operasional yang terus naik sementara sisi pendapatan cenderung turun. Kita tahu belaka bahwa tidak banyak perusahaan penerbangan di dunia ini. Konon pemain utamanya ya seputar Boeing dari Amerika dan Airbus dari Eropa. Kita belum mendengar apakah Boeing juga terkena dampak dari lesunya industri global

Dari sector otomotif giliran Daimler Chrysler yang megap-megap. Perusahaan otomotif terbesar ketiga dunia tersebut bersiap merumahkan sekitar 13 ribu dari total 85 ribu karyawannya. Kabarnya Chrysler tidak kuat menghadapi serbuan otomotif Jepang yang makin merajai di pasar Amerika. Konon lagi, General Motor, perusahaan otomotif terbesar dunia berniat mengakuisi Chrysler.

Dari berbagai berita dan fakta baik nasional maupun global tersebut terungkap bahwa sedang terjadi suatu siklus menurun. Bahwa kita semua sepakat terdapat siklus naik dan turun yang merupakan sesuatu yang alamiah dan mengacu pada hukum alam. Apakah alam dan dunia kita memang sudah tua, rasanya benar belaka.

Bertubinya bencana nasional - kita tidak hendak membahasnya saat ini. Barangkali lebih bijak kita masing-masing merenung dan instrospeksi guna perbaikan di masa mendatang.

Kemerosotan kapasitas industri global bagaimanapun pantas dicermati. Apakah ini merupakan dampak dari makin menguatnya industrialisasi kubu China, konsistensinya kubu Jepang serta makin merosotnya potensi kubu Eropa dan Amerika. Kita belum tahu persis hal ini dan terdapat banyak parameter di dalamnya. Terlampau komplek memikirkan sebaran berbagai industri pada skala global.

Hari-hari ini kembali kita dituntut untuk makin bijak dan arif. Bahwa kita, manusia sebagai khalifah beserta kenikmatan duniawi yang dianugerahkan kepada kita harus coba di-definisikan ulang. Sebagai insani atau makhluk paling berkuasa di muka bumi ini kita wajib kembali menata mindset. Kadang kita dianugerahkan kekuatan dan kekuasaan yang besar. Perlu diingat bahwa ini hanya sementara dan tiba saatnya terenggut dari tangan kita. Itulah berbagai bentuk teguran maupun kasih sayang dari Sang Pencipta atas barangkali arogansi kita semua.

Hari-hari ini begitu banyak pelajaran dan gambaran nyata yang ditunjukkan Sang Penguasa kepada kita semua. Hendaklah kita menyadari bahwa betapa hebatnya kiprah kita namun tetap ada batasnya. Terdapat banyak hal yang jauh dan diluar jangkauan umat manusia. Kepada-NYA lah mestinya kita tunduk dan patuh dalam segala tindak-tanduk. Otak dan akal pikiran yang kita banggakan pada dasarnya terlampau sedikit dibandingkan Ke-ESA-an-NYA. Tidaklah dianugerahkan kepada umat manusia kecuali hanya sedikit akal dan pikiran, demikian salah satu agama mengajarkan.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog