Responsive Banner design
Home » » Program 100 hari Dan Demo Mahasiswa

Program 100 hari Dan Demo Mahasiswa



Di bawah adalah kutipan 19 program ekonomi yang sudah dicanangkan. Bila melihat ke-19 program tersebut nampak sudah mencakup bidang yang kritis dan menyangkut kepentingan rakyat bawah. UKM, pertanian, perikanan dan ketenagakerjaan jelas tercantum dalam program Utama ekonomi tersebut. Hanya selalu masalahnya adalah pada implementasinya, sejauh mana, apakah sudah optimal, apakah sudah dikerahkan sumberdaya untuk mencapai target.------------



VIVAnews - Jumat malam, 13 November 2009, Hatta Rajasa yang belum genap sebulan dilantik Presiden sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengumumkan Program 100 Hari. Bertempat di kantor Menko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta, Hatta menyatakan 19 program ekonomi akan menjadi prioritas kerjanya di 100 hari pertama.



Program 1: Ketersediaan Lahan dan Keterpaduan Tata Ruang

Program 2: Pembiayaan untuk Pembangunan Infrastruktur

Program 3: Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur Strategis

Program 4: Pengadaan lahan bagi pertanian, perkebunan, dan perikanan

Program 5: Iklim Investasi Pertanian dan Perikanan.

Program 6: Kesinambungan Swasembada Pangan

Program 7: Jaminan Pasokan Energi

Program 8: Sistem Harga Energi yang Kompetitif

Program 9: Ketahanan Energi

Program 10: Pengalihan Sistem Subsidi: BBM, pupuk dan listrik

Program 11: Pengembangan Energi Terbarukan Nasional

Program 12 : Revitalisasi KUR

Program 13: Pengembangan UKM

Program 14: Ketenagakerjaan

Program 15 : Kelancaran Arus Barang dan Daya Saing

Program 16: Revitalisasi Industri Pupuk dan Gula

Program 17: Pengembangan Klaster Industri Berbasis SDA fosil dan yang Terbarukan

Program 18: Aksesibilitas dan Keterhubungan Antarwilayah

Program 19: Keselamatan Transportasi --------------



Sambil barangkali menunggu pembuktian pemerintah bagaimana kiranya rakyat bisa mengukur sejauh mana hasilnya saat ini. Parameter yang langsung menyentuh kehidupan rakyat mungkin bisa dijadikan acuan.



Yang pertama adalah pangan, sudahkan semuanya tercukupi kebutuhan pangan ini. Bagaimana ketersedian dan harganya apakah cukup terjangkau atau semakin mahal barangkali untuk pangan, sebagian besar lapisan masyarakat dapat menjangkaunya. Tentu masih ada yang menghadapi kesulitan pangan ini setiap harinya. Sebuah sumber menyatakan terdapat 10 juta pengangguran. Sebuah parameter menjelaskan masyarakat dengan kemampuan belanja $2 perhari dianggap tidak miskin.



Yang kedua adalah sandang, barangkali hampir seperti pangan tadi, keduanya bisa diupayakan oleh sebagian besar lapisan masyarakat. Sebenarnya kedua factor ini adalah hal yang sangat basic bila melihat limpahan sumber daya alam yang konon gemah ripah loh jinawi, subur, tertib tenteram toto rahardjo.



Kebutuhan primer ketiga adalah papan, dan ini rasanya masih menjadi cukup beban banyak masyarakat terutama di kota besar mengingat harga property yang terus membubung. Bila dibandingkan dengan tingkat pendapatan masyarakat harga property cenderung naik lebih cepat, sehingga semakin banyak masyarakat yang berkurang daya belinya.



Biaya transportasi mestinya masuk kebutuhan tertier, namun saat ini sudah bergeser menjadi kebutuhan primer, karena tanpa belanja transportasi masyarakat tidak bisa bekerja. Bagi mereka dengan pendapatan marginal, persentase tarnsportasi ini bahkan menggerus 30 sampai 40% pendapatannya. Mungkin bagi yang berpendapatan menengah dan atas beban transportasi berkisar 5 sampai 20% dari pendapatannya.



Pendidikan dan kesehatan, meski umumnya masuk kebutuhan tambahan, namun saat ini menjadi hampir kebutuhan dasar. Keduanya jelas belum bisa dinikmati secara menyeluruh oleh masyarakat manakala biaya kedua pos tersebut semakin mahal. Tidak banyak masyarakat yang bisa menyekolahkan anaknya sampai jenjang kuliah dan berobat di Rumah Sakit yang lengkap prasarananya. Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah kesempatan kerja dan akses atas sumber daya atau aset nasional, hendaklah terbuka sama lebar bagi seluruh anggota masyarakat tanpa terkecuali.



Dengan sekian banyak ragam kekurangan, secara bijak hendaklah tidak menutup mata bahwa saat ini harga BBM relative stabil, situasi keamanan juga relative kondusif bagi investor dan pekerja. Memang terdapat masalah bidang hukum dan politik, namun hendaklah dilihat luasnya cakupan dan tanggung jawab pemerintah. Namun demo mahasiswa yang rencananya digelar hari ini secara besar-besaran juga merupakan ungkapan dan gambaran dari keprihatinan masyarakat luas. Demo tersebut hendaklah jangan dianggap ringan atau lagi-lagi menuduh ditunggangi dan seterusnya namun harus dilihat sebagai reminder dan shock therapy. Harus dilihat sebagai warning bahwa rakyat – melalui mahasiswa- tidak main-main lagi sekarang dimana pemerintah harus mempertaruhkan kredibilitas dan integritasnya untuk mensejahterakan rakyat.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog