Responsive Banner design
Home » » Kates (daun), Kucing & Karaoke

Kates (daun), Kucing & Karaoke



Terkadang sulit dan bingung juga menentukan pagi ini mesti sarapan apa. Bukan karena jumlah warung makanan sedikit, atau jenis masakan terbatas. Justru hampir semua jenis tersedia mulai dari soto, rawon, rames, pecel sampai nasi liwet segala. Hanya saat anda harus mulai memanage- makanan apa yang sebaiknya disantap bisa jadi pilihan yang banyak tadi tiba-tiba menyusut, hanya tinggal satu dua item saja. Sebut, misalnya anda ingin mulai makan teratur dengan menu sehat. Anda mulai menghindari mengkonsumsi makanan yang kadar lemak dan kolesterol tinggi, yang pedas atau yang bersantan. Anda hanya selektif dengan makanan yang mengandung sayuran, tidak pedas, tanpa kolesterol. Praktis pilihan akan menjadi ciut. Sehingga tidak jarang anda hanya memilih nasi, tahu, tempe dan sayuran.



Karena menu di warung bu gendut itu adalah mie rebus, gado-gado, lontong, tahu gimbal dan rames, maka barangkali anda akan memilih nasi rames dengan sayuran. Apa daya sayuran yang tersedia adalah daun kates (papaya), hmm justru ini yang sehat, kata banyak orang. Ya sudahlah anda akan senang menikmati sarapan pagi itu dengan nasi putih, daun kates, sedikit orek tempe, dan putih telur- mungkin kuningnya anda berikan rekan anda atau siapa yang mau. Hmm kok sulit ya untuk menu yang sehat, apa ngga malah akan kekurangan gizi nantinya. Anda bisa saja sebelum sarapan menyantap sebutir apel atau tomat. Atau anda bisa minum susu tanpa lemak, sebagai pelengkap pilihan menu sehat anda tadi.



Baiklah sarapan selesai, terlihat seekor kucing putih yang nampak muram diantara parkiran kendaraan. Kucing ini sudah beberapa lama tinggal disekitaran. Kucing ini hanya diam seribu bahasa, dan tatapan matanya kosong, he he. Sebagai pecinta kucing, cari info dan diketahui bahwa kucing ini habis melahirkan anaknya tiga ekor. Memang terlihat sebelumnya kucing ini hamil dan gerakannya pelan-pelan. Dan kemana anaknya, inilah yang membuat induk kucing itu gundah gulana, resah dan gelisah. Ternyata anaknya telah dideportasi- telah dibuang oleh OB kita. Wah kenapa ya mesti dibuang, kata OB, baunya, aduh alangkah kasihan induk kucing ini. Sekian bulan hamil, berat, dan susah payah mencari makan begitu lahir ketiga anaknya hilang. Kontan induk kucing begitu shock dan tentunya sedih. Apa daya OB mendeportasinya jauh- katanya pakai motor. Ya sudah, induk kucing ini coba dihibur. Malam -nya saat makan, - tetap mencoba mengelola makanan sehat- jus tomat, nasi, tahu, tempe, sambil bisik-bisik ke pelayan, mas mas tolong minta dibungkus satu atau dua kepala ikan sisa orang makan ya. Untunglah pelayannya baik, ee malah dikasih sebungkus besar tulang belulang, wah. Induk kucing sedikit terhibur saat disodori tulang seplastik. Dibongkarlah tulang belulang itu dan mencari remah daging yang masih melekat. Ya sudah ketimbang berantakan, sore/malam itu nongkrong nemenin kucing makan. Dengan tissue coba bantu memilih serpihan daging tipis yang masih tersisa. Dan celakanya agak susah, rupanya tamu yang makan begitu professional ya, jarang tersisa lho dagingnya, praktis semua tulang. Selesai berjibaku membantu induk kucing memilah daging yang sulit ditemukan, nampak induk kucing masih terlihat sedih dan melolong pelan.



Ya sudah, terpaksa jalan kaki ke seberang jalan ke warung nasi gandul. Menu ini banyak jeroannya, tinggal memilih daging, otak, iso, babat, paru, lidah dan sebagainya. Bu, sepotong daging harganya berapa, lima ribuan mas – hmm minta satu bu dipotong-potong ya. Ibu itu sibuk memotong dan memasukan ke plastic, dikasih kuah ya- jangan bu, cukup dibungkus saja. Akhirnya potongan daging tadi, segera dihidangkan ke induk kucing, hmm lahap dia memakannya. Tentu tidak habis semua, hanya setengah porsi, setengahnya buat besok. Usai menyantap - barangkali menu termewah yang pernah ia santap- induk kucing tadi malah nginthil dan ikut masuk ke dalam. Wah dia menjadi tontonan- dan bukannya pergi malah ikut-ikutan bercengkerama. Akhirnya harus diangkat keluar dan diletakan dipojok, tempat dia biasa tidur.



Pagi tadi ada tamu datang dan malamnya minta diantar untuk refresh. Ya sudah diajak saja ke karaoke inul vista. Entah sudah berapa sering datang ke tempat hiburan ini, ya habisnya ini tempat yang cukup nyaman buat refresh, menyanyi dan relative terjangkau. Setelah dihitung wah ada sembilan orang, cowok semua lagi, alamak ngga ada yang bening satupun. Ya sudah, seperti biasa menyiasati ekonomi biaya tinggi, maka belanja minuman dan camilan dulu dan dimasukkan ke tas. Karena kalau pesen minum dan makan di tempat karaoke, mahalnya, bisa melebihi sewa room-nya. Bergaya cuek tasnya dicangklong. Untunglah lolos, karena di tempat lain, tas harus dititipkan, mesti kita bilang ini barang penting, mereka ngga mau tahu dan tas harus dititip. Pernah adu mulut dan akhirnya batal masuk karena tas “penting” berisi minuman tadi gagal diselundupkan he he. Rupanya mereka sudah mengendus modus-modus ini, wah. Ya sudah ibnul vista masih toleran, mesti pelayan mondar mandir depan room. Ini sembilan orang nyanyi berjam-jam kok ngga pesen minum dan makan, kuat banget nahan haus, bathin pelayannya. Habis gimana, dalam daftar menu harga minuman mencapai puluhan ribu, bahkan yang bertitel impor sampai empat ratus ribu, dan yang termahal harganya 1,7 juta- ini minuman diramu dari emas kali ya. Tentu bukan, pajaknyalah yang super mahal.



Puluhan lagu akhirnya dilantunkan silih berganti. Nggak nyangka pada jago nyanyi mulai dari dangdut, pop, jazz, barat, sampai sedikit klasik. Sebagian mulai minum bekal tadi dan ngemil. Eit jangan lupa semuanya harus rapi, kulit kacang dan botol aqua, ntar dibawa pulang, jangan meninggalkan jejak he he. Tak terasa, tiga jam berlalu, dan cukup fresh setelah teriak-teriak- melantunkan lagu rock en roll sampai beragam dangdut. Usai nge-bill ternyata hanya habis 160 ribu untuk 2jam dan free satu jam. Tempo hari temen ada yang habis 400-an ribu, karena pesen minum dan makan di dalam. Malam itu ditutup dengan mampir ke nasi kucing pak gi. Wah warung malam ini berjubel kayak antri BLT. Menunya nasi kucing ikan pedo, nasi kuning, nasi goring, babat dan banyak lagi.



0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog